![[3 Eps Rule] JoJo’s Bizarre Adventure Stardust Crusaders](https://bulubiru.id/wp-content/uploads/2014/04/3erjjbasc-fi.jpg)
Akhirnya adaptasi anime dari manga kedua terpanjang dalam sejarah memasuki part ketiganya yang juga adalah salah satu part paling populernya. Kira-kira bagaimana jadinya adaptasi anime JoJo’s Bizarre Adventure (disingkat JJBA) Part 3: Stardust Crusaders yang diadaptasi dari manga keluaran tahun 1989 ini? Berikut pendapat kami setelah menonton sampai episode 3.
Cerita sesuai manganya
Sama seperti JJBA part 1 & 2, JJBA part 3 ini mengikuti cerita manganya dengan sangat ketat. Dan seperti yang diketahui oleh para penggemar JJBA, dimulai dari part 3 inilah tema JJBA yang terasa terinspirasi oleh Hokuto no Ken di part 1 & 2 kini mengambil tema baru yang menjadi ciri khas utama dari seri JJBA, yaitu Stand, kekuatan super khusus yang berbeda untuk tiap karakter yang berwujud seperti roh (dengan desain yang makin lama makin eksotis).
Saking dekatnya adaptasi anime ini dengan manganya, terasa pacing dari animenya agak lambat. Bukan, bukan pelan dalam artian “buset, ini ceritanya ga maju-maju”, tetapi dalam artian “waduh, kalau pacingnya begini, satu part Stardust Crusaders muat dalam 2 cour nggak ya?”.
Anime JoJo’s Bizarre Adventure sebelumnya terdiri dari 2 cour, di mana 9 episode pertamanya berisi part 1 Phantom Blood, dan sisanya adalah part 2 Battle Tendency. Dibandingkan dengan part 3 Stardust Crusaders (dan juga part-part setelahnya), cerita dari part 1 & 2 memang tidak begitu panjang dan dapat diselesaikan dalam 2 cour. Namun, panjang dari cerita manga part 3 cukup diragukan bisa muat dalam 2 cour. Ditambah lagi dengan sejauh ini anime part 3 ini masih seperti anime part 1 & 2 yang kurang lebih bisa dibilang “benar-benar mengambil cerita per panel komiknya” (atau malah lebih panjang daripada aslinya, rasanya siswi-siswi dan Holly dialognya tidak sebanyak ini di komiknya).
Opening
Untuk anime Jojo, video openingnya jelas harus dibahas. Setelah Sono Chi no Sadame yang sangat semangat untuk part 1 dan Bloody Stream yang stylish untuk part 2, tentunya OP dari part 3 ini ditunggu-tunggu, dan inilah hasilnya.
Untuk musiknya, jujur saja… Intronya bagus, tengahnya juga bagus, tetapi reffnya terasa… hambar. Bukan jelek, tapi rasanya bisa dinyanyikan dengan lebih semangat. Ironisnya juga video openingnya bisa berjalan cocok dengan lagu opening dari anime lain.
Untuk videonya sendiri, terasa sangat wah dengan model cell-shaded 3D yang lebih bagus daripada di game All-Star Battle, ditambah dengan aksi dari karakter-karakternya, diakhiri dengan rentetan tinju Star Platinum yang terkenal dan dianimasikan dengan sangat bagus. Secara visual, OP Stardust Crusaders ini sangat memuaskan.
Animasi yang lebih bagus
Jika diingat lagi, season pertama dari JJBA memiliki animasi yang hanya 2-3 tingkat lebih tinggi dari web anime, terutama dengan banyaknya adegan yang seperti diambil per panel dari komiknya. Setelah kesuksesan JJBA, JJBA All-Star Battle (setidaknya dalam penjualannya), dan juga anime Hyperdimension Neptunia, nampaknya David Production memiliki dana lebih untuk meningkatkan kualitas animasi JJBA Stardust Crusaders dibandingkan JJBA part 1 & 2. Nampak di episode pertama ada beberapa animasi yang bisa dibilang agak terlalu bagus untuk adegannya sendiri (dialog saja sampai putar-putar kamera). Untungnya mereka bisa melakukan ini tanpa mengorbankan kualitas gambarnya sendiri. Battle terakhir yang terkenal sangat ditunggu-tunggu, termasuk apakah Dio akan membawa Road Roller atau truk tangki.
Pengisi suara yang berbeda dengan versi All-Star Battle
Oke, kita tahu kalau JJBA All-Star Battle bukanlah game yang begitu bagus. Tapi yang bisa diakui dari game itu adalah, animasinya bagus, dan pilihan pengisi suaranya (yang sesuai dengan judulnya, sangat ALL-STAR) sangat luar biasa. Mengingat bagusnya pengisi suara di All-Star Battle, para penggemar JJBA juga tentunya menunggu para pengisi suara all-star di animenya (terutama karena di All-Star Battle pengisi suara karakter dari part 1 & 2 sama dengan animenya).
Oleh karena itu, begitu kita tahu kalau pengisi suaranya diubah kecuali Jotaro dan Dio, kurang lebih begini reaksi kita.
Comments